Star Trek

image Film yang sudah lama ditunggu-tunggu, akhirnya kami nonton juga di Blitzmegaplex Pacific Place. Ngga bisa dibilang luar biasa, tapi memang film nya bagus, baik dari sisi cerita maupun dari sisi special effect. Yang menarik, Eva yang tidak pernah suka Star Trek bisa bilang kalo film ini bagus. Berarti, target film ini berhasil di capai: me-restart ulang franchise Star Trek untuk orang-orang yang selama ini tidak menonton Star Trek.

Tapi memang alur cerita film ini menarik sekali. Untuk orang seperti saya yang sudah menonton semua episode Star Trek, tidak ada hal ganjil yang mengganggu. Dan sebaliknya, untuk orang-orang seperti Eva yang belum pernah atau jarang menonton Star Trek, mereka diperkenalkan kepada dunia Star Trek perlahan-lahan, sama seperti film-film Sci-fi lainnya. Bahkan salah satu teknologi Star Trek yang cukup dikenal seperti transporter baru digunakan ditengah film.

Salah satu hal yang cukup mengganggu adalah teks bahasa Indonesia nya. Saya tidak tau apakah ini keputusan yang disengaja, atau memang yang menerjemahkan tidak mengerti dunia Star Trek. Ada banyak “teknologi” Star Trek yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia, yang justru akan membingungkan bagi pecinta Star Trek, seperti “warp drive” menjadi “mesin lompatan” atau malah kadang menjadi “lompatan waktu”, “Starfleet” yang menjadi “Armada Bintang”. Menurut saya, seharusnya istilah-istilah yang sudah umum bagi pecinta Star Trek sebaiknya tidak diterjemahkan, krn toh untuk penonton awam tidak akan ada bedanya.

Hal paling luar biasa mengenai film ini adalah alur ceritanya. Dengan tujuan untuk me-restart ulang franchise Star Trek, penulis skenario dengan pintar membuat cerita yang didasarkan pada alur “standar” Star Trek, tapi pada saat yang sama membuat keseluruhan cerita Star Trek bisa “ditulis ulang”. Hal ini membuat film-film berikutnya bisa dibuat dengan “bebas” tanpa takut bertabrakan dengan cerita Star Trek yang sudah mapan. Saya tidak bisa cerita banyak di sini untuk tidak membocorkan plot 🙂 Tapi memang, hal-hal seperti kehancuran salah satu planet utama Federation, kisah asmara di antara anggota Enterprise, karir Kirk yang sangat berbeda dengan aslinya, dst, akan membuat cerita di film-film berikutnya akan menjadi sangat “terbuka” dan tidak lagi mengikuti cerita Star Trek yang sudah ada. Akibatnya, baik pecinta Star Trek maupun penonton awam akan selalu menunggu sekuel selanjutnya dari film ini.

Rekomendasi? Highly recommended!

Add a Comment